Assalamu'alaikum...
sahabatku... adakah diantara kalian yang pernah mengerti tentang kerajaan yang pasukannya pernah menorehkan sebuah keajaiban... dimana kapal layar berlayar di atas gunung??...
hmm... dan tentunya... hal seperti itu tidak lepas dari adanya tekat yang besar dari semua personil pasukan dan para petingginya... hal itu pasti melambangkan sebuah kerajaan yang kuat. sudah tau... kerajaan apa itu???
ya... jawabannya adalah kerajaan TURKI UTSMANI.
nah... kali ini ana ingin mengupas lagi sejarah kerajaan itu. tapi lebih ke bagaimana sih bentuk-bentuk pasukan yang luar biasa itu. apa otot kawat tulang besi...?? itumah jagoannya indonesia ya.... hehehe (-_-")
ok langsung saja ini dia:
PASUKAN-PASUKAN KERAJAAN OTOMAN (UTSMANI)
TENTARA OTTOMAN THN 1300 – 1774
Pada abad ke-13, pasukan semacam West Anatolian Infantryman dan Turcoman Tribal Horseman merupakan tulang punggung pasukan Turki (baik Turki Seljuk maupun para bawahan/vassalnya termasuk Suku Söğüt di bawah pimpinan Ertuğrul, ayah Osman, pendiri Ottoman).
Pada abad ke-13, pasukan semacam West Anatolian Infantryman dan Turcoman Tribal Horseman merupakan tulang punggung pasukan Turki (baik Turki Seljuk maupun para bawahan/vassalnya termasuk Suku Söğüt di bawah pimpinan Ertuğrul, ayah Osman, pendiri Ottoman).
West Anatolian Infantry dan semacamnya berasal dari Pasukan Byzantium
yang kemudian diadopsi pula oleh orang2 Turki di Anatolia. Pasukan ini
yang original (punya Byzantium) menggunakan tufenk yang bisa
mengeluarkan Greek Fire. Pasukan ini menggunakan shield yg besar yang
fungsi utamanya untuk menahan serangan anak panah.
Turcoman Tribal Horseman. Pasukan ini terutama bersal dari berbagai
macam seperti suku Turkic, Turkmen/Turkoman, dll. Kebanyakan dari
mereka adalah horse archer. Pasukan ini merupakan tulang punggung
kekuatan militer Ottoman.
Osman sendiri memimpin pasukan Ghazi (Ottoman Ghazi), yang berasal
baik dari suku Turki maupun wilayah Muslim lain yang disatukan oleh
semangat relijius untuk berjihad. Model baju yang dipakai mirip dgn yg
dipakai orang Mongol termasuk helm. Peralatan tempur yang digunakan
menggunakan model Persia.
Ottoman-Balkan Yaya. Banyak pasukan infantri Ottoman yang berasal dari
Balkan yang merupakan daerah Kristen. Hal ini juga tercermin dari
peralatan yang mereka gunakan. Pada gambar di atas, Balkan Yaya
menggunakan jaket bergaya Italia. Pasukan ini membawa tombak dan di
ujungnya terdapat kantong berisi materi yg mudah terbakar yang digunakan
untuk mengepung benteng, melawan siege engine, dll.
Turkish Sipahi. Sipahi merupakan tulang punggung kavaleri Ottoman.
Mereka memakai helm berbentuk mirip turban dan membawa gada, pedang,
tombak, dll.
Ottoman Infantry. Prajurit yang tampak di gambar adalah salah satu
pasukan infantri elit sebelum ada janisari. Prajurit ini menggunakan
full armor, iron shield, dan pedangnya disampirkan ke bahu.
Wallachian Voynik Auxiliary. Prajurit Wallachia, yang merupakan daerah
taklukan Ottoman, banyak yang mengabdi pada Ottoman. Prajurit ini
menggunakan peralatan tempur yang terpengaruh gaya Ottoman, Byzantium,
Eropa Timur, dan Italia.
North African Marine. Magharibah atau Orang dari Afrika Utara adalah
pasukan marinir Ottoman. Menggunakan senjata berupa crossbow sebagai
senjata favorit. Prajurit ini menggunakan helmet salet dan mail shirt
Mamluk.
Army Commander. Setiap komandan menggunakan pakaian yg hampir serupa
dengan variasi tanda kepangkatan. Komandan memakai helmet besi yang
dibentuk seperti turban.
Silahtar/Silahdar. Silahdar adalah pengawal pribadi Sultan. Menggunakan pakaian berwarna merah dengan model janisari.
Guard Cavalryman. Berasal dari cabang Kapikulu yang juga berfungsi
sebagai pengawal Sultan. Untuk lebih lengkap baca trit ane ttg Sipahi
& Kapikulu.
Solakbasi. Solakbasi/Solak Guard adalah Prajurit Senior Janisari yang
berperan sebagai pengawal Sultan. Pasukan ini terutama menemani Sultan
ketika parade atau upacara kenegaraan.
Acemi Oglan atau kadet Janisari, dilatih untuk menjadi janisari dan
dibekali senjata berupa spring-loaded matchlock musket dalam
pertempuran.
Naval Janissary. Merupakan janisari yang berperan sebagai marinir.
Tiap Orta/Batalion Janisari mempunyai lambang pasukan sendiri. Prajurit
ini menggunakan senjata berupa Palyos (semacam cutlass) dan kapak kecil.
Juga dilengkapi dengan Musket.
Sipahi. Prajurit sipahi di atas menggunakan cicak helmet dan korazin.
Dipersenjatai dengan dua pedang, yatagan, dan sepasang pistol. Prajurit
di atas juga menggunakan two-horsetail tug yang berbeda tiap
sanjak/beyliks.
Deli Scout. Pasukan light cavalry yg berasal dari Balkan, kadang juga dipersenjatai dengan karabin.
Arab Auxiliary. Pasukan infantri ini direkrut dari Provinsi Arab,
kebanyakan bersenjatakan tombak dan mempunyai shield yg khas Badui.
Tufekci. Adalah prajurit musketeer yang direkrut pada abad 17.
Bersenjatakan musket wheel-lock dan rapier yang diimpor dari Belanda.
Peyk. Adalah pembawa pesan dari Sultan kepada para komandan pasukan.
Keistimewaan yang diberikan tampak pada brass helmet dan enamelled
weaponry, yang berwarna keemasan.
Kapikulu Cavalryman.
Tartar. Terutama terdiri dari Horse archer dari Krimea yang merupakan wilayah protectorate Ottoman.
Bosnian Frontiersmen. Untuk usaha pertahanan di provinsi Ottoman di
Eropa, dipekerjakan pasukan gerilya terutama etnis muslim Bosnia yang
bersenjatakan snaphaunce musket, pistol, yatagan, dan pedang schiavona
dari Dalmatia.
Mamluk Sipahi. Setelah Mamluk ditaklukkan Ottoman, pasukan mereka
mengabdi kepada Kesultanan Ottoman, mengadopsi gaya armor dan
persenjataan Sipahi seperti pistol, sabre, kadang tombak, dll.
Dervish. Darwis terutama Ordo Bektashi merupakan aliran keagamaan
resmi yg diakui oleh pemerintah Ottoman dan semacam chaplain resmi
janisari. Darwis Bektashi hampir selalu menemani janisari dalam kampanye
militer .
nah... itu dia beberapa jenis pasukan-pasukan yang ada pada zaman kerajaan Utsmani...
semoga kita dapat selalu menghayati arti sebuah perjuangan. terutama perjuangan bangsa muslim untuk menebarkan kebenaran dimuka bumi ini.
teriamakasih telah membaca post ini.. semoga bermanfaat..
Wassalamu'alaikum.
0 Comments:
Posting Komentar